Meskipun kami bukan
anak yang terlahir dari keluarga yang berada, namun kami memiliki mimpi yang
mungkin sebagian orang menganggapnya sombong, gak tau diri, meninggi, ato
apalah itu. Kami bangga karena kami gak pernah peduli sama kata orang, terserah
orang mw bilang apa, terserah orang nganggapnya apa, karena kami bahagia sama
mimpi-mimpi itu.
Sebenernya tahun ini
aku punya target ke jawa, pengen ke Jakarta liat monas, gedung putih Negara,
ancol, terus ke Bandung liat kebun teh, jalan-jalan ke puncak,dan yang paling
pentingnya lagi ke jogja. Satu ini nih tujuanku ke jawa yah jogja, iyah
YOGYAKARTA. Liat apa ya di jogja? Apa aja deh, gatau kenapa hasyrat ini selalu
ingin pergi kesana. Mungkin karena jawa yang sesungguhnya itu dijogja kali ya,
ato mungkin karena jodohku ada disana?? Walah makin ngawur aja nih ngomongnya.
Ternyata nyarik tiket
promo ke jogja itu susah banget, wajarlah kan masih mahasiswi. Kerja juga masih
sambil-sambilan. Jadi segala keinginan harus di-skip dulu. Trus tiba-tiba
temenku yang aneh satu ini nawarin ke Malaysia karena ada tiket promo Rp 440
ribu. Gilaaaa,, murah banget kann??? Itu yang saat itu kufikirkan (padahal
masih buanyak tiket promo yg lebih murah) walahh kok kami dapetnya cuman yang
itu yahh, tapi yoweslah yang penting udah ada.
Paspor belum diurus, si
beliau itu udah pesan tiket. Takut kehabisan sih katanya. Yah aku nurut aja,
selanjutnya giliranku yang buat paspor. Hebohnya buat paspor itu kerasa benget,
karena dikejar deadline jadwal keberangkatan. Dan akhirnya tadaaaaaaa… selesai
juga nih paspor berlaku sampai 5 tahun, aku berharap setiap lembarannya bakal
ada stempel dari kantor imigrasi Negara yang berbeda ( keliling dunia loh
maksudnya ) J
Sampailah pada jadwal
keberangkatan yang hebohnya gak menentu di hari – H. Kegiatan yang masih
seambruk-ambruk masih menuntut untuk segera dikerjakan sampai pada hari
keberangkatan tiba. Itu yang membuat perjalan pertama kami ini seperti tidak
ada persiapan sama sekali. Aku ingat sekali jadwal keberangkatan pertama kami
itu 15 July 2013, dari Bandara Polonia Medan menuju Bandara KLCCT. Dengan semangatnya
sore itu kami mempersiapkan segala sesuatunya, namun kesalahan yang paling
fatal adalah kami gak sempat menukar Rupiah ke Ringgit. Dua orang yang bego
tapi nekad ini bener-bener entah apa yang ada dikepalanya, bisa-bisanya keluar
negeri tanpa ada memegang Mata Uang Negara yang dituju tersebut. Gilaaaaa
kan??? Yah bener gila banget, dari dulu sih nih orang emang udah gila, apalagi
temenku satu itu, sikap beraninya gila-gilaaaaaaannnnn.
Untunglah, (emang
Negara kita ini kebanyakan untungnya) Didompet saia ada tertinggal uang ringgit
untuk hiasan dompet yang diberi mama dulu sebanyak 4 ringgit aja. DAPET APA
COBA RM 4??? Karena dia berani, kenapa saia harus takut. Jadi saia ikut-ikut
berani juga deh, wong kalo pun terjadi sesuatu disana ada dia kok. Hanya itulah
yang ada dibenakku saat itu.
Sampailah pada
detik-detik keberangkatan, saia ingat kali tepat pukul 17.00 WIB jadwal
keberangkatan kami yang bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan. Mamaku sempet
marah-marah kenapa berangkatnya pas puasa, kan disana mau jalan-jalan kok harus
bulan puasa, entar gak bisa makan ini makan itu lah. Wong salah satu bentuk
wisata itukan wisata kuliner, tapi yaudalah terima aja jadwal yang udah
ditentukan sama temenku yang paling aneh ini. Jadwal keberangkatan dan jadwal
kepulangan semua disesuaikan sama jadwal kerjanya sehingga aku harus nurut,
entah sampai kapan aku harus jadi bayang-bayangnya. Hmmmmm
Dua jam sebelum
keberangkatan kami harus udah sampai ke bandara, untuk keperluan chek in dan
apalah itu namanya. Buru-buru lah dia menjemput saia dikos supaya bisa naek
taksi sama dari kosannya. Biar menghemat biaya katanya, hmmmmm nilah mahasiswa
ekonomi, yang difikirin hanya menghemat budget. Sampai bandara dengan bodohnya
terjadi kesalahan yang sangat fatal dan membuat kami terutama aku menjadi
sangat malu. Kenapa hanya saia yang sangat malu? Yah karena temen saia yang
aneh itu, sebagian urat malunya sudah rusak. Jadi dia cukup merasa sedikit
malu. Pada saat pemberitahuan penumpang boleh masuk kedalam pesawat, dengan
pede dan bangganya kami ikut dengan beberapa penumpang yang bendak berangkat
juga masuk kedalam pesawat. Sih petugas yang bodoh itu ( kenapa saia bilang
bodoh? Sabar, nanti anda bakalan tau sendiri) langsung mengoyak tiket kami
(tanpa melihat nomor penerbangan). Dan saia yang saat itu kebagian nomor kursi
11 A langsung mencari-cari dimana letak kursi tersebut. Dan akhirnya taddddaaaaaaaaaaaaaaa
dapat lah nomor kursi itu namun, namun apa??? Ternyata kursi tersebut sudah
didudukkin sama orang lain, waddduhhhhhhhhhhhhhh kenapa kursi saia bisa
ditempatin orang lain nihh.. apa-apaaannn??? Temen saia yang satu itu cuman
bisa terdiam dan sembari saya berkata kepada wanita yang mendudukin kursi saia
tersebut. “ maaf mbak, sepertinya mbak salah kursi, nih kursi saia”. (Sembari
saia memperlihatkan potongan tiket saia beserta nomor kursinya) “ dan tidak mw
kalah ia juga memberikan potongan tiketnya. Dan ternyata si mbak-mbak itu juga
mendapatkan nomor bangku 11 A. haaaaaaaaaaaaaaaaaaa kenapa ada 2 nomor yang
sama dalam satu pesawat??? Dan akhirnya keributan kecil kami diketahui oleh sang
pramugari dan bertanya “ada apa mbak??” (lantas saia menjawa)b nih mbak nomor
kursi 11 A nya kok ada dua ya??? Lalu pramugari itu melihat tiket kami, dan ia
tersenyum dan berkata “ Maaf ya mbak, mbak pewasat selanjutnya “ TEBODOHHHHHHHH
dan segera turun, begoooooooooooooooooo kaliiiiiiiii, kok bisa Nampak kali baru
sekali naek pesawattt… :’(
Keluar dari pesawat menuju ke ruang tunggu lagi, dengan
rasa jengkel kulihat wajah temenku yang seperti orang gak bersalah itu.
Beeeeeeeeeeeeeeeeeeeggggggooooooooooo,,,, kok bisa salahhh
junooooooooooooonggggggggggggg. Dy cuman ketawa ketiwi sambil mengalihkan
pembicaraan,, dan akupun gak mw berlarut dalam kesalahan begonya dia. Kan mw
liburan, masak mw marah-marahan sihh.
Terduduk lagi diruang tunggu, sambil foto-foto untuk
menghabiskan waktu. dan tidak selang berapa lama, terdengar pengumuman yang
menyatakan bahwa pesawat kami segera diberangkatkan. Kali ini aku yang mengecek
nomor keberangkatannya, pasti gak salah lagi. Nih bener nomor pesawat yang akan
kami tumpangi. Segera bergegas masuk lagi kedalam pesawat, dan BENAR! Kali ini
gak salah. Waaaahhhhhh senengnya kali ini kami gak salah pesawat dan pesawat
meluncurrrrrrrrrrr…. Sekarang kami berada diatas awan, namun masih senengnya
menikmati berada diatas awan, eh malah sudah sampai. Ternyata dari Medan ke
Kuala Lumpur itu cuman 45 menit aja. Belum puas sih berada diatasnya, tapi
yaudalah gak sabar juga mw liat mama dimalaysia.
Mama janji mw nyusul di airport KLCCT, jadi kami ngerasa
sedikit aman. Sampe sana, pas waktunya buka puasa. Bayangin, kami gak bawak
makanan apa-apa. Boro-boro makanan, air setetespun gak ada dibawa. Karena
sebelumnya dia bilang katanya didalam pesawat gak bole bawak cairan, padahal
nonsense itu!
Udalah gak bawak makanan, gak bawak minuman, gak bawak
uang ringgit lagi. Dimana tempat menukar uang ringgittttt????? Tebodoh lagiii,
lagian temenku yang aneh ini juga bilang katanya rugi kalo nukarin uang
dibandara. Entah teori dari mana, entah bener ato gak, gatau kenapa aku nurut
aja apa kata dia, percaya aja sama semua yang dibilang dia. Akunya kali yah
yang begooo????
“ Lapeerrrr juuunnnnn,,,” rengekanku sama junong, tapi dy
malah bilang, “ untuk membatalkan puasa kita put, jilat ujung jari telunjuk
dengan lidah (sambil mempraktekkannya) aku tebodoh lagi, tapi lagi2 aku nurut
aja yang dy bilang. Segera ku jilat juga ujung jari telunjukku, (asin) L
Handphone dalam keadaan yang gak jelas, karena sekarang
kami udah berada dimalaysia, tapi kartu kami masih kartu telkomsel. Lantas kami
bingung harus berbuat apa, akhirnya kami hanya bisa menunggu. Namun setelah
beberapa menit menunggu perasaan resah dan gelisah itu datang, dan akhirnya
dengan kemampuan bahasa inggris yang pas-pasan temenku yang bodoh ini bertanya
sama seorang bule untuk meminta pertolongan namun ditolak. Takut kena penipuan
kali tuh bulee yaa. Tampang kami kan orang yang baek-baek L
Akhirnya kami memutuskan untuk keliling bandara untuk
mencari sesuatu, dan akhirnya tadaaaaaaaaa kami mendapat pertolongan berupa pinjaman
handphone dari seseorang mahasiswa Australia asal brunei Darussalam. Yang ada difikiran saya saat itu adalah kok masih
ada yah orang baek dibandara ;). Kalo gak salah namanya zefri, maklumlah nih
tulisan dibuat udah sangat lama semenjak kami balik. Sibuk kuliah soalnya jadi
baru sempat nulis sekarang.
Bukan Cuma tumpangan telpon, tadinya dia juga mau memberi
kami beberapa ringgit. Gilaaa aja yah kami tolak lah, walaupun dalam hati
sangat kelaparan L. Selang beberapa menit, akhirnya mama
ku tercinta beserta bude dan pakde ku nyampe juga ke bandara. Ooooooo Tuhan
akhirnya berakhir juga penderitaan kami.
Malaysia memang bukan Negara yang mewah yang bisa dibangga-banggakan
oleh setiap orang yang baru pulang dari luar negri. Malah orang-orang
nganggapnya kita mau jadi TKI kalo ditanyak mau kemana. Padahalkan mau liburan L.
Tapi setidaknya aku merasakan suasana yang beda saat berada disana, walaupun
aku belum pernah ke Jakarta, namun dari gambaran yang sering aku lihat Kuala
Lumpur lebih menarik daripada Jakarta. Bukan tidak mencintai Negara sendiri,
namun itulah adanya. Kuala lumpur tertata sangat rapi, gak ada sampah yang
berserakan, gak ada pengamen jalanan maupun pengemis. Dengan melihat Malaysia,
aku sudah mulai ngerasa bahwa betapa dunia ini sangat luas dan indah. Dengan pergi
kemalaysia, aku ngerasa liburan ke luar negri bukanlah sesuatu yang tidak
mungkin lagi untuk orang-orang seperti akku. Dengan pergi ke Malaysia, aku tau
bagaimana sesungguhnya pekerjaan bundaku selama ini. Aku berharap Malaysia
adalah Negara pertama yang aku kunjungi di Masa Studi S1 ku, dan setelah aku
wisuda nanti akku punya mimpi untuk pergi ke Negara-negara lainnya. Aku pengen
ngeliat Korea, Thailand, Jepang, Hongkong, New Zealand, California, UK, dan
semua Negara-negara hebat didunia. Dan yang paling penting aku ingin pergi ke
Makkah bersama keluarga besarku nanti J
Aamiin . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar