PERDAHULUAN
Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran
sentral dalam ekonomi politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan
sistem ini melalui berbagai transformasi dalam menanggapi perubahan kondisi
politik dan ekonomi baik level domestik maupun internasional. Perubahan yang
paling dramatik adalah krisis dalam pengintegrasian moneter internasional dan
rezim internasional selama tahun-tahun interwar. Transformasi kedua terjadi setelah Perang
Dunia II ketika sistem Bretton Wood tengah berjalan. Sebab di tahun 1970an,
periode perubahan di bawah sistem Bretton Wood terjadi perubahan dari standar
pertukaran emas menjadi dolar Amerika dan komitmen terhadap kontrol kapital.
Beragam perubahan ini memiliki konsekuensi politik yang cukup penting tentang
siapa yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dalam ekonomi politik global.
ISI
A. Pembayaran
Internasional
Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya
transaksi internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau
alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa
yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-beda, karena
setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam
perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara
di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang
disebut system moneter internasional. Pembayaran yang dilakukan oleh
suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan
membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber
perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu
devisa umum dan devisa khusus.
¨
. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil
ekspor barang ataudari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan
oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing.
¨
. Devisa kredit adalah
devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa
kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh
permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing. Pada dasarnya ada
beberapa hal yang melatar belakangi perbentuknya permintaan dan penawaran
valuta asing yaitu:
Permintaan akan valuta asing berasal dari:
a. importir, karena seorang importir dalam
melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan mata uang
asing,
b. pemerintah yang akan melakukan
pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor,
c. para investor dalam negeri yang
memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negeri
yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain atau
transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang
akan melawat ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang
harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar
negeri.
Penawaran atas valuta asing berasal dari:
a. eksportir, karena eksportir selalu
menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri
yang disalurkan ke pasar valuta,
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman
dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan
modalnya di dalam negeri.
B. Pengertian
standart moneter
Pada
dasarnya pengertian dari Standar adalah
kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri
antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang
akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi
tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan
yang telah dinyatakan. Standar
moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang artinya
bahwa uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan segala transaksi
ekonomi. Tanpa uang kita akan kesulitan dalam bertransaksi di masyarakat, dan
ternyata jumlah uang yang beredar pun mempengaruhi kemakmuran masyarakat suatu
negara. Standar moneter pada hakekatnya bisa dikategorikan menjadi dua golongan
yaitu; standar barang (commodity standard) dan standar kepercayaan (fiat
standard).
1.
Pengertian Standar Barang (Commodity
Standard)
Standar
barang (Commodity standard) merupakan sistem moneter di mana nilai uang dijamin
atau didasarkan pada seberat barang tertentu, contohnya; emas dan atau perak.
Diartikan sebagai system moneter dimana nilai/tenaga beli uang dijamin sama
dengan seberat barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya). Setiap nilai uang
yang beredar dijamin dengan seberat barang tertentu (emas, perak, dan
seterusnya) yang ditentukan oleh Pemerintah. Standar barang ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: Standar emas (the gold standard), Standar
perak (the silver standard),Standar kembar (emas dan perak)
Standar Emas
a.
Definisi Standar Emas
Standar emas didefinisikan sebagai
suatu sistem moneter di mana suatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan
moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas dengan harga yang pasti dan
mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.
b.
Macam-macam standar emas
Ada empat macam standar emas yaitu:
1)
The Gold Coin Standard
Dalam standar emas macam ini ada
beberapa persyaratan antara lain:
·
Nilai
satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat tertentu emas dan biasanya yang
beredar adalah uang emas. Misalnya U$$ 1 = 23,22 gram emas murni.
·
Pemerintah
harus bersedia untuk melebur batangan emas menjadi uang emas untuk kepentingan
masyarakat umum.
·
Adanya
hubungan yang tetap antara satuan moneter dengan sejumlah tertentu emas agar
supaya nilai satuan moneter sama dengan berat tertentu emas.
·
Adanya
kebebasan bagi individu terhadap emas, apakah akan diekspor, disimpan atau
digunakan untuk berbagai tujuan (pribadi/business).
·
Uang emas dinyatakan
sebagai alat pembayaran dan harus diterima umum di dalam pembayaran.
·
Uang kredit,
pada umumnya hanya didukung oleh sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus
dengan uang emas.
2)
The Gold Bullion Standard
Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya
(the gold coin standard).
Persamaannya antara lain:
·
Nilai
satu-satuan moneternya dikaitkan dengan berat tertentu emas.
·
Pemerintah
membeli dan menjuan seluruh emas yang ditawarkan pada harga tetap.
·
Adanya
keterbatasan kemampuan untuk membeli emas
oleh masyarakat karena jumlah emas
yang dijual banyak.
·
Emas mungkin
disimpan, dijual dan digunakan untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran
hutang.
·
Pemerintah
menerima uang kredit untuk ditukarkan dengan emas.
Tidak seperti pada “the gold coin standard”,
dalam standar ini:
1.
Membuat
batangan emas sebagai alat pembayaran hutang yang sah, baik oleh swasta maupun
pemerintah.
2.
Menyebabkan
uang emas dapat ditarik dari peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas.
Tidak ada kebebasan membuat uang emas.
3)
The Meneged Bullion Standard
Standar moneter ini masih juga
dikaitkan dengan emas. Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan
uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum. Oleh karena itu tidak
ada pasar bebas untuk emas. Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan
Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini. Peraturan ini
memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk menurunkan kadar emas dalam setiap
satuan dolar agar supaya merangsang kegiatan usaha melalui kenaikan harga yang
diakibatkan oleh adanya devaluasi.
4)
The Gold Exchange Standard
Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya,
baik kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.
·
Satu-satuan
uangnya dinyatakan sama dengan seberat emas yang tetap.
·
Pasar bebas
emas dijamin, memperbolehkan masyarakat untuk berbuat sekehendaknya terhadap
cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas,
menyimpan emas serta diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari perusahaan
pertambangan emas ataupun percetakan uang.
·
Uang kredit
mungkin dapat digunakan untuk membeli sertifikat emas dari pemerintah dimana
dapat ditukarkan dengan emas.
Standar Perak
Banyak kesamaanya dengan standar emas. Sehingga
dimungkinkan adanya:
a.
The Silver Coin Standars
b.
The Silver Bullion Standard
c.
The Managed Silver Bullion Standard
d.
The Silver Exchange Standard
3.
Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard)
Standar logam kembar (bimetallism
standard) adalah suatu sistem peredaraan uang yang didasarkan pada dua jenis
mata uang yaitu mata uang standar emas dan mata uang srandar perak. Besarnya
perbandingan mata uang emas dan mata uang perak ditentukan oleh pemerintah
dengan melalui undang-undang. Misalnya saja undang-undang menetapkan
perbandingan antara emas dan perak adalah 1 gram emas = 10 gram perak (10:1).
C.
Badan Keuangan Internasional
Terdapat
dua badan keuangan internasional yang akan dibahas pada bab ini diantaranya
yaitu :
1.
Bank dunia, pada
dasarnya bank dunia didirikan untuk membantu negara-negara di
Eropah yang hancur akibat perang dunia ke-II.
Fungsi & tujuan
Bank Dunia
Fokus Bank
Dunia adalah membantu penduduk dan
negara
miskin
dengan tujuan utama :
@ Meningkatkan kesejahteraan penduduk, melalui program kesehatan dan pendidikan.
@ Mengembangkan sosial, pemerintahan dan membangun
institusi sebagai kunci elemen pengurangan kemis- kinan.
@ Menguatkan kemampuan pemerintah untuk memberi
pelayanan berkualitas, efesien, dan transparan.
@ Melestarikan
lingkungan hidup
@ Mendukung dan mendorong pengem- bangan sektor bisnis swasta.
@ Mendorong terbentuknya stabilitas lingkungan ekonomi
makro, sehingga kondusif untuk investasi dan perencanaan jangka panjang
2. International Monetary Fund
(Imf)
Latar Belakang Pendirian :
Terbentuk I.M.F merupakan hasil Bretton Woods Agreement secara resmi pada
tgl. 27 Desember 1947 dan operasional keuangan dimulai pada 01 Maret 1947
IMF menitik beratkan masalah moneter dan Bank Dunia
menitik beratkan masalah pembangunan ekonomi
Tujuan IMF :
¨ Meningkatkan kerjasama moneter internasional
¨ Meningkatkan kegiatan perdagangan dan penanaman modal
dunia
¨ Memeliharara stabilitas nilai tukar mata uang
Memperkecil hambatan dan batasan-batasan yang
ditetapkan pemerintah berbagai negara atas pembayaran internasional
¨ Menyediakan dana pinjaman untuk membantu pemeliharaan
nilai tukar yang mantap pada masa ketidak seimbangan neraca pembayaran yang
sifatnya sementara
¨ Mengurangi tingkat dan
masa defisit serta surplus neraca pembayaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar