Galery

Selasa, 14 Januari 2014

Kehidupan yang Harus Aku Jalani


Oleh Puput Pratiwi

            Masalah ini seakan tak akan pernah berakhir, semakin hari bukan semakin habis malah semakin banyak. Yah setiap orang pasti punya masalah, aku juga gak menganggap masalah ini special hanya untukku, aku juga gak pernah berfikir bahwa aku adalah satu-satunya manusia yang diberi cobaan seberat ini. Walau bagaimanapun masih banyak orang-orang diluar sana yang harus menghadapi kehidupan yang lebih gelap dari kehidupanku. Aku hanya melihat keatas, betapa sempurnanya kehidupan mereka dengan keluarga yang harmonis dan lengkap, sungguh bukanya aku tidak bersyukur. Aku sangat bersyukur dengan apa yang kumiliki saat ini, aku bersyukur dilahirkan dengan keadaan keluarga seperti ini. Sebenarnya aku hanya sedikit iri, dengan kehidupan teman-temanku, Maafkan aku Tuhan, hamba selalu lemah dalam hal ini.
            Mereka selalu menyimpulkan bahwa aku wanita yang sangat kuat, padahal sebenarnya aku adalah wanita yang lemah, aku selalu rapuh, aku sering terjatuh, aku sering menangis, dan aku sering berfikir untuk menyerah untuk menjalani hidup apa adanya. Aku gak tau, akan menjadi manusia seperti apa nantinya diriku ini. Terkadang aku merasa sangat lemah, namun terkadang juga aku ngerasa sangat kuat. Apa yang aku mimpikan, apa yang aku ingin lakukan, bahkan aku tidak tahu lagi. Saat ini aku hanya menjalani apa yang ada didepanku. Hari ini aku berfikir untuk besok, besok aku berfikir untuk lusa, dan lusa aku berfikir untuk hari berikutnya lagi, begitu seterusnya.
            Menyatukan keluarga layaknya mimpiku dulu, sepertinya sudah harus ku kubur dalam-dalam. Sampai saat ini aku belum bisa melakukan apa-apa untuk keluargaku. Sungguh aku gak tau apa harus aku lakukan sekarang. Semua berantakan, semua seakan berakhir saat ini.
            Hari ini aku mendengar kabar yang gak ingin aku dengar, seakan dunia runtuh dihadapanku. Hari ini aku harus mendengar kalo adikku harus mengalami hal yang sama seperti yang dialami mamaku dulu, hancur sudah semua harapan ini. Harapan untuk menyatukan keluarga ini, semangatku runtuh, dan bumi seakan berhenti berputar.
            Tuhan, aku yakin kehidupan yang Engkau berikan ini adalah kehidupan yang terbaik untukku. Aku mohon Tuhan, jangan biarkan aku menyerah sedikitpun, beri aku kekuatan untuk bisa menghadapinya dengan damai. Tuhan . . . Aku Mencintai-Mu