Galery

Senin, 01 Desember 2014

Cerita Bersama Toga


            Masih terekam jelas diingatanku, yang pada saat itu aku dan ke-empat temanku tepat satu hari setelah Ujian Nasional (UN) tingkat SMA selesai, kami memutuskan untuk berhijrah ke kota Medan yang dianggap lebih modern daripada kota kecil tempat kami tinggal. Kelima siswa/I yang belum tentu lulus UN itu sudah mulai berfikir untuk menata masa depan yang lebih baik. Entah apa yang ada dibenak mereka, entah keberanian dan semangat dari mana yang mereka dapatkan, yang mereka tau tiada usaha yang berakhir sia-sia . . .
            Semua perjuangan kami mulai dari sini, aku dan salah seorang temanku memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Walaupun pada saat itu aku belum tau harus mendapatkan biaya dari mana, aku hanya ingin kuliah walaupun pada akhirnya aku harus berhenti ditengah jalan karena biaya, aku tetap tidak peduli! Setidaknya aku pernah merasakan menjadi seorang Mahasiswa.
            Aku masih tetap bersyukur, mesti semua nya menentang namun aku memiliki penyemangat yg luar biasa yaitu bundaku, bunda akhirnya percaya terhadap kemauanku. Aku memang tidak terlalu cerdas namun aku mau. Karena aku yakin yang terpenting adalah kita mau atau tidak? Walaupun aku sudah memikirkan semua nya pasti tidak akan mudah. Semua kesedihan-kesedihan selama aku menjadi Mahasiswi sudah dapat terlihat diawal.
            Namun keinginan bundaku harus kuliah di Universitas Negeri dengan notabene biaya yang lebih murah dan dari informasi yang aku dapatkan pada waktu itu, bahwa untuk masuk ke Universitas Negeri harus melalui seleksi dan dengan background SMK aku merasa ilmu ku tidak cukup untuk menghadapinya. Maka aku memilih untuk ikut bimbingan belajar intensif yang paling murah pada saat itu dan aku harus menguras semua tabunganku selama ini untuk biaya bimbel selama 2 bulan. Habislah sudah semua tabunganku, dan untuk kedepannya? Entahlah yang aku tau setiap ada kemauan pasti ada jalan.
            Semua suka dan duka kami lalui bersama. Aku dan salah seorang temanku mengikuti bimbingan belajar intensif  dan ketiga teman lainnya mencari kerja. Sungguh sangat lucu rasanya jika diingat-ingat demi menghemat biaya kami rela jalan kaki dari kosan sampai ketempat bimbel setiap hari. Padahal jika sekarang diingat ternyata jaraknya sangatlah jauh. Tapi kami sangat menikmatinya pada saat itu, berjalan ditengah panasnya matahari, sambil membaca dan mengingat materi yang baru kami pelajari. Hal yang lebih lucu lagi dilakukan oleh ketiga temanku yang mencari kerja. Mulai dari jadi sales, sampai ke karyawan rumah makan dan akhirnya satu per satu kami berpisah.
            Aku ingat sekali, saat itu ujian masuk pertamaku. Dan pilihanku adalah Manajemen USU, Sastra Jepang USU, dan Pendidikan Geografi UNP. lalu tibalah saat pengumuman ujian, aku TIDAK LULUS. Aku sadar dengan ilmu yang aku punya pada saat itu, ternyata sangat tidak ada apa-apanya. Sedih? Yah pasti, karena aku telah membuat bundaku kecewa. Biaya bimbel yang bagiku sangat mahal itu menjadi beban kalau sampai aku tidak lulus. Karena untukku tidak lulus berarti tidak kuliah . . .
            Namun aku harus bangkit, ujian masuk pergurun tinggi negeri bukan hannya itu, informasi yang aku dapatkan bahwa seleksi nasional berpeluang lebih besar. Dan aku mempunyai semangat lagi. Ikut seleksi dengan pilihan universitas yang lebih rendah dari yg kemaren. Allahu Akbar, Alhamdulillah ya Allah aku lulus Manajemen UNIMED. Kebahagiaan yg luar biasa, aku merasa tidak pernah sebahagia ini. Bukan lulus di universitas mana yg penting, karena yg paling membuat bahagiaku pada saat itu adalah aku bisa kuliah dan sebentar lagi aku jadi seorang Mahasiswi. Mulai saat itu aku sangat yakin, bahwa Tuhan akan memberi jalan kepada hambanya yg memiliki niat.
            Seperti yang ku bayangkan, sulit sangat sulit sampai terkadang ingin rasanya menyerah, Astaghfirullah. Aku gak bole nyerah, aku kuat, aku dilahirkan untuk membantu menaikkan derajat keluargaku. Hanya itu kata-kata penghiburku. Walaupun adik-adikku ada yg gagal, aku harus bisa menyelamatkan yg lainnya. Mengingat perjuangan bundaku, aku bangkit kembali. Aku seperti mendapatkan kekuatan yg luar biasa setelah mengingatnya. Karena bunda selalu bilang, Cuma kakak harapan bunda…
            Semakin lama semakin sulit rasanya jika harus mengharapkan bunda, aku tidak boleh tinggal diam. Aku harus membantu bunda, dan akhirnya lagi-lagi aku diberi jalan. Walaupun Cuma sesekali aku mendapatkan pekerjaan selama kuliah, casual hotel, karyawan rumah makan, restaurant Thailand, restaurant china, sampai ke cinema. Cuman karyawan bawahan, namun sangat membantu biaya kuliahku apalagi pas diakhir masa perkuliahan yg sangat membutuhkan banyak biaya untuk penyusunan skripsi sampai wisuda
            Ada satu keadaan yang sangat menyedihkan ketika masa kuliah, kesalahan terfatal yang aku buat. Yang buat target tidak tercapai dan membuat bunda kecewa. Pada saat itu tiba waktu pembayaran uang kuliah, seperti biasa aku selalu bayar dipenghujung waktu. Tidak pernah terbayangkan oleh ku bisa sefatal ini. Bunda sudah mentransfer uang 2 hari sebelum penutupan pembayaran. Karena sibuk kerja, yg pada saat itu akan imlek. Pada saat 1 hari sebelum penutupan, aku sudah mengantri dibank untuk pembayaran. Namun karena takut terlambat masuk kerja, aku langsung keluar dari bank yg pada saat itu sangat ramai oleh mahasiswa2 yg mau membayar juga dan berfikir besok kan masih ada waktu. Aku langsung menuju hotel tempat aku kerja, karena pada saat itu ada event besar imlek. Bodohnya diriku, yg  tidak sadar bahwa besok adalah tanggal merah imlek. Yang artinya bank tutup dan aku tidak bisa membayarnya. Kenyataan aku tidak membayar uang kuliah berarti aku dianggap cuti selama satu semester. Cuti disemester akhir membuat jadwal wisuda ku tertunda karena aku tidak boleh ikut sidang. Sedih? Sudah pasti teman, saat itu aku merasa bahwa aku benar-benar bodoh, karena target yg tertulis di dinding kamar tidak tercapai. Apalagi aku membuat bunda ku menjadi sangat-sangat kecewa, sebodoh inikah diriku? Namun aku tidak boleh berlarut, aku harus segera bangkit. Waktu luang ku selama cuti kuliah kupergunakan untuk menyelesaikan skripsi yg tertunda sembari bekerja. Aku harus sibuk, aku tidak bole hanya diam. Karena bunda selalu sibuk bekerja untuk biaya pendidikanku
            Perjalanan empat tahun berasa sangat panjang jikalau aku mengingat semua kesedihan dan kesulitan yang aku hadapi selama menjadi seorang mahasiswi, namun berasa sangat cepat jika aku mengingat semua masa indahnya. Mereka mewarnai hidupku selama 4 tahun, pak motivator junong yang selalu menghina ku namun motivasi dan semangatnya luar biasa. Mawar & lusi sahabat terindahku yang selalu menjadi tempat bagi kelelahan dan kesedihankku. Teman-teman Manajemen 2010 yg luar biasa terima kasih telah menjadi saudaraku. Nina sahabat terbaikku sekaligus tempat curhatku. Sumik, khay, rahmi, desi, agus teman-teman seperjuangan dalam penyelesaian skripsiku.
            Hari ini sungguh tak terbayangkan olehku, bisa menjadi salah satu dari ribuan peserta wisuda dikampusku. Teringat semua keadaan-keadaan sulit yang menimpaku dan keluargaku, rasanya sangat tidak mungkin hingga sejauh ini. Aku teringat dulu ketika aku ingin kuliah, begitu banyak celotehan orang-orang terhadapku. Diremehkan dan direndahkan bagiku bukan penghalang untuk maju kedepan. Aku akan membuktikan bahwa aku bias mewujudkan semua mimpi-mimpi ku. Kemiskinan bukan penghalang bagi seorang yang ingin maju, jangan pernah menjengkali bahkan meremehkan orang, karena ketika mereka mau maka mereka akan bersungguh-sungguh mendapatkannya. Biarkan mereka dengan mimpi-mimpinya, entah itu terwujud atau pun tidak adalah hak setiap orang untuk menjadi yang mereka mau. Tuhan melihat hamba-Nya yg sungguh-sungguh dan tidak akan membiarkannya sendiri, Tuhan selalu disampingnya untuk menemani dan membantu jika ia sudah tidak sanggup lagi. Biarkan dia melakukan yg semampunya, selebihnya Tuhan yang akan menyelesaikan.
            Tiada yang lebih indah dari rasa syukurku pada Mu ya Rabb, atas kehidupan terindah yang Engkau anugerahkan untukku ini. Hidup ini sangat indah dan aku sangat menikmatinya. Untuk bunda, terima kasih atas kasih sayang sepanjang masa, aku takkan mungkin bisa melakukannya sendiri. Selamanya aku tetap membutuhkan mu untuk berada disisiku. Nenek & olot terima kasih yang tak terhingga, terima kasih telah menyayangiku dan merawatku. Terima kasih telah mendidikku sampai aku menjadi seorang gadis yg benar-benar kuat. Buat ayah, selamanya aku akan tetap merindukanmu dan aku mohon jangan pernah melupakanku. Buat malaikatku, Bg dede terima kasih atas semua bantuannya, semua tak akan semudah ini jika tanpamu. Buat adik-adikku tercinta terima kasih support nya, aku sayang kalian semua.
            Hidup ini yang terpenting adalah bagaimana cara kita mengartikan Nikmat Tuhan. Walaupun terkadang berasa sangat sakit dan kita adalah satu-satunya orang yg mengalaminya, kita tidak boleh menyerah, berfikir positiflah dalam menanggapi segala sesuatu, karena sesuatu terjadi untuk sebuah alasan, kesedihan mu adalah alasan untuk kebahagiaan mu yg tertunda. Setiap kegelapan akan diakhiri dengan cahaya, dan setiap tindakan pasti akan menentukan hasil.  Allah Maha Pengasih, maka mintalah. Apapun itu!
            Cerita ini ku buat disela-sela waktu kerja ku sebagai rasa syukur dan terima kasih yang amat teramat dalam atas gelar sarjana yg aku dapatkan. Semoga memotivasi yg membaca,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar